Senin, 21 April 2014

Soulmate (?)

Tidak sebentar aku berkeliling
Telah banyak sudah yang kutemukan
Hingga detik ini aku percaya
Mencintai bukan sekadar kemungkinan
Aku lelah disakiti
Aku bosan mengecewakan
Terjebak di permainan sendiri
Aku ingin bebas dan dipulihkan
Cinta adalah perkara kesiapan
Keinginan telah lama butakan hati
Ini aku yang sekarang
Butuh membahagiakan tuk dibahagiakan
Siapakah yang telah Tuhan siapkan
Aku lebih dari memilih;
Menerima pilihan Tuhan
Sebab yang tepat itu dari-Nya
(Oleh: Zarry Hendrik)
...... Umur saya 22 tahun sekarang.
sebuah umur yang cukup untuk memikirkan sesuatu lebih jauh ke depan, bukan hanya tentang hari ini atau besok, bukan hanya tentang saya, tapi juga menyangkut pengaruhnya ke lingkungan sekitar saya. Permasalahan (baca: kegalauan) hidup yang dihadapi juga semakin kompleks. 
menyangkut akademis bukan lagi tentang harus kerjain tugas ini, wajib kerja kelompok dengan itu, belajar untuk uas besok, melainkan sekarang lebih kepada skripsi, target wisuda, kuliah lagi, kerja.
menyangkut ekonomi, bukan lagi tentang gimana caranya memenuhi kebutuhan printilan khas cewek dengan minta ke orangtua terus-terusan, tapi sekarang gimana caranya dpt uang tambahan selagi masih kuliah dan setelah lulus cari kerja yang pas di hati (dan pas di kantong).
menyangkut keluarga, bukan saatnya lagi untuk cuek ala anak ABG yang lebih mementingkan teman, tapi sekarang gimana caranya lebih dekat sama mereka dgn menunjukan perhatian, rasa khawatir, dan peduli dengan masalah yang ada di rumah.
menyangkut teman, hmmm rasanya bukan saatnya lagi untuk naif dan menganggap semua orang baik. tapi sekarang udah harus belajar membuka mata, mana yang benar-benar tulus ingin berteman, mana yang hanya ingin memanfaatkan. mana yang bisa dikategorikan sebagai sahabat, dan mana yang ternyata cukup dengan berteman saja.
diantara semua kegalauan saya ini, menyangkut love life (tetap) jadi masalah nomor 1. dan saat saya baca sebuah puisi dari Zarry Hendrik di atas, rasanyaaaa pengen naik ke atas Monas dan teriak "ANJIR KOK INI GUE BANGET!!" 
kalau boleh agak sedikit sombong, deretan cowok yang pernah ada di hidup saya mungkin sekarang udah mulai bisa dihitung pake jari kaki juga. sayangnya, yang berakhir bukan karena si cowoknya kecentilan hanya bisa dihitung pake jari di salah satu tangan aja. tragis memang, tapi setidaknya para cowok yang bisa dihitung pake jari tangan ini bisa bikin saya percaya bahwa masih ada cowok setia di dunia ini, hanya saja saat itu saya yang memang kurang sreg dan terpaksa mengecewakan mereka.
...... umur saya 22 tahun sekarang.
umur yang cukup jika galau menyangkut pasangan hidup. bukan lagi mencari status "pacaran". tapi udah saatnya pertimbangkan mencari status "calon pendamping hidup". bukan lagi mencari yang hanya ganteng atau orangtuanya kaya (ups!), tapi saatnya mencari yang tetek-bengek-bibit-bebet-bobot-A-to-Z-nya sesuai dengan keinginan dan disetujui oleh keluarga.
eh, saya gak bilang saya single kan?
ya, saya memang sudah memiliki seseorang dari sejak beberapa waktu lalu. menggambarkan dia secara simple, dia tipikal orang baik dan lurus. lebih rincinya.. dari sisi good things, dia sangat berkomitmen akan sesuatu, cerdas, hardworker, good-looking, gak ngerokok, punya sense of humor yang cukup dan paling penting sangat setia. but the bad things are.. keras kepala, kurang supel, egois, unromanticand the top of all, sangat ceroboh dan cuek.
dibanding dengan yang sebelum-sebelumnya, dengan dia gaya berpacaran saya diubah habis-habisan. gak ada tuh yang namanya romantis-romantisan semisal ucapan selamat tidur, nanya udah makan atau belum, ucapan selamat berapa bulan, chat tiap waktu, atau bahkan ketemu tiap hari, nyaris gak ada. benar-benar seperti sahabat dan hanya komitmen kita yang sangat di jaga. "karena kita udah bukan anak remaja SMA lagi" begitu katanya. kaget sih di awal, tapi entah kenapa pada akhirnya saya cukup menikmatinya. menjalaninya ternyata lebih tanpa beban dan bisa lebih fokus dengan tujuan hidup saya sendiri.
tapi.... dengan nya bukan berarti saya tidak memiliki keraguan. entah lah, mungkin ini hanya sebuah syndrom-wanita-awal-20-an biasa atau memang saya yang overthinker. yang pasti, banyak faktor rasa takut mengenai hubungan ini yang sedang berusaha saya pahami. mungkin salah satunya karena didasari rasa lelah saya yang teramat besar akan mencari seseorang lain, menata hati lagi, memulai semuanya dari awal lagi. jadi merasa takut jika dengan dia bukan menjadi yang terakhir. benar kata Zary, yang ada di pikiran saya hanya "siapakah yang telah Tuhan siapkan?" apakah dia atau orang lain di luar sana? bisakah kita saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing? siapkah saya menerima keadaan jika dia bukan pilihan yang tepat? semua pertanyaan mengganggu itu berusaha saya pendam dan coba menasehati diri sendiri bahwa semua ini hanya soal waktu..
...... umur saya 22 tahun sekarang.
it's getting closer dari target umur married saya, 24 tahun. 2 tahun lagi untuk benar-benar yakin kalau dia adalah the right guy. deg-degan memang. gak tahu apakah bersama dia saat ini adalah pilihan yang tepat, atau hanya membuang-buang waktu dan mengecewakan saya serta orang-orang di sekitar saya. satu-satunya yang saya tahu, siapapun nanti seseorang yang berdiri di atas pelaminan bersama saya hingga nanti saat rambut kita sudah sama-sama memutih, merupakan pilihan yang memang tepat menurut-Nya.... :')


Senin, 08 April 2013

Time Management is a MUST

Sebuah artikel yang menarik dari Pak Wie Tjung Sudarma, Head of Recruitment & Placement Specialist PT Astra International, Tbk. Sengaja saya publikasikan dalam blog ini agar dapat dibaca sewaktu-waktu saya membutuhkan "pengingat" dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Maklum, saya termasuk orang yang sangat moody dan bisa dibilang sangat susah melakukan apa yang sudah ada dalam to-do-list saya. Semoga bermanfaat pula bagi kalian yang membuka blog saya dan membaca posting ini :)

Mungkin saudara sering mendengar teman-teman atau mungkin saudara sendiri mengalami kekurangan waktu. Sehingga tidak dapat menyelesaikan apa yang telah direncanakan/dijadwalkan, sesuai dengan yang diharapkan. Mengapa hal ini dihadapi oleh banyak orang. Apakah memang waktunya kurang ? Bila kita dan banyak orang mengalami masalah dengan kekurangan waktu, tetapi mengapa ada orang-orang tertentu yang memiliki jabatan penting dan kegiatan sangat banyak, tetapi justru dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab utamanya dalam waktu yang tersedia, yaitu 24 jam.
Pasti ada sesuatu yang berbeda antara orang penting dan sibuk tetapi dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab utamanya. Dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas utamanya pada waktu yang tersedia.
Dari beberapa artikel yang sempat saya baca dan dari beberapa diskusi yang pernah penulis lakukan. Saya menyimpulkan bahwa, keberhasilan orang sibuk dan penting tersebut menyelesaikan tugas-tugas utamanya adalah karena 2 hal, yaitu : pertama adalah karena kemampuan orang sibuk tersebut mengelola waktu dengan baik; Kedua, adalah bagaimana ybs mendelegasikan tugas-tugasnya.
Pada kesempatan ini, saya sengaja membatasi hanya menyinggung hal yang pertama saja, yaitu bagaimana mengelola waktu sehingga dapat menyelesaikan semua tugas penting (yang berkait dengan cita-cita/tujuan hidup) dengan menggunakan waktu yang tersedia.

Sebelum kita mulai membahas tentang pengelolaan waktu, saya berharap kita melihat terlebih dahulu hal berikut :

- Manusia dalam berperilaku, selalu merupakan hasil dari pilihannya.
Contoh : Saat saudara bangun pagi, saudara punya pilihan untuk langsung bangun, untuk kemudian sikat gigi, mandi, sarapan dan berangkat kuliah. Atau saudara bisa bermalas-malasan dahulu di tempat tidur sampai melihat berita pagi di TV, kemudian sarapan. Lalu mandi, sikat gigi dan berangkat ke kampus. Atau Bangun tidur tanpa mandi, kemudian berangkat ke kampus, dengan rencana mandi, sikat gigi dan sarapan di kampus.
Saya ingin menunjukkan pada saudara bahwa saudara dalam berperilaku, melakukan pilihan-pilihan yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar. Dimana pilihan perilaku terhadap stimulus yang sama cenderung berulang, sehingga membentuk suatu pola tertentu, yang kemudian kita kenal dengan kebiasaan

- Dalam melakukan pilihan, saudara memiliki kebebasan penuh
Contoh : Seperti saat bangun pagi pada contoh di atas. Saudara bebas memilih perilaku apa saja, dan saudara bisa memulai yang mana saja. Walaupun orang tua saudara sudah mengingatkan untuk sarapan dahulu sebelum berangkat ke kampus, bisa saja saudara memutuskan untuk sarapan di kampus atau tidak sarapan sama sekali.
Sebenarnya saya ingin menekankan bahwa saudara memiliki kebebasan untuk berperilaku apa saja tanpa ada yang bisa memaksa atau melarang.

- Perilaku saudara dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, hasil apa yang saudara dapat dengan perilaku tersebut dan kebutuhan yang ada pada saudara saat ini
Contoh : Bila saudara pernah punya pengalaman tidak enak dengan tidak sarapan pagi. Misalkan, karena tidak sarapan pagi maka saudara sakit perut di kampus. Saudara pernah beberapa kali mengalami hal ini. Dan saudara merasakan ketidaknyamanan karena masuk angin tersebut. Maka dapat dipastikan bahwa saudara akan mengupayakan untuk selalu sarapan pagi sebelum berangkat kampus. Bisa sarapan di rumah, di jalan atau di kampus.

Bila kita sudah sepakat dengan hal tersebut di atas, maka akan lebih mudah bagi saudara dalam mengelola apa yang harus dilakukan.
Sekarang, lakukan beberapa langkah berikut, sehingga nantinya saudara akan lebih mudah dalam melakukan pemilihan perilaku :

1. Identifikasi apa tujuan hidup (cita-cita) saudara
Identifikasi semua hal yang ingin saudara capai dalam hidup ini. Lalu tetapkan urutannya dari yang paling ingin saudara capai, sampai dengan yang paling kemudian. Yang paling ingin saudara capai berikan nomor urut satu, demikian seterusnya. Dari sedemikian banyak tujuan hidup yang ingin saudara capai, ambil maksimum 5 yang teratas sebagai tujuan hidup (cita-cita) saudara.

2. Identifikasi semua kegiatan yang saudara lakukan selama ini.
 
Yang memakan waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu yang saudara punya. Lihat kegiatan rutin dan tidak rutin (berkala) yang ada. Termasuk waktu untuk makan, tidur, perjalanan, mandi & berias, menunggu, dan juga waktu main games atau bermalas-malasan, dll.
Setelah di dapat kegiatan tersebut, buat perkiraan tentang berapa jam diperlukan untuk masing-masing kegiatan.

3. Buat matriks untuk kedua hal di atas.

Beri tanda silang pada sel yang merupakan irisan dari cita-cita saudara dengan kegiatan yang saudara lakukan.

4. Hitung berapa waktu yang saudara habiskan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan tujuan hidup saudara.
Periksa keseimbangan pengalokasian waktu yang ada, apakah waktu saudara terlalu banyak pada kegiatan-kegiatan yang menyokong pencapaian cita-cita yang satu dari pada yang lainnya. Apabila memang terjadi ketidakseimbangan pengalokasian waktu, maka saudara harus merencanakan pengalokasian yang lebih berimbang.

Apabila saudara sudah mengatur sedemikian rupa sehingga komposisi pengalokasian waktunya sudah berimbang, maka langkah berikut adalah bagaimana saudara dapat mendisiplin diri dalam melakukan kegiatan. Bila saudara ingin agar dapat menghabiskan waktu secara efektif untuk mencapai tujuan hidup saudara, maka saudara perlu merencanakan hari yang akan saudara jalani setiap harinya.
Langkahnya sbb :

1. Alokasikan (secara tertulis) minimal 40% dari waktu saudara setiap hari untuk melakukan kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan 5 cita-cita saudara yang teratas tadi.

2. Evaluasi setiap hari, tentang penyimpangan yang terjadi dan buat rencana perbaikan (secara tertulis)

3. Jangan menunda-nunda kegiatan tertentu dan usahakan agar saudara bisa ‘self starter’

4. Bila saudara mulai kehabisan energi/lelah, bayangkan 5 cita-cita yang sangat ingin saudara capai tersebut. Mudah-mudahan saudara akan mendapatkan tambahan ‘energi baru’

5. Bila langkah keempat tersebut di atas tidak membuat saudara bersemangat. Maka saudara harus meninjau ulang dari awal lagi, apakah benar kelima cita-cita tersebut adalah hal yang sangat saudara inginkan.

Demikian cara sederhana yang dapat saya sampaikan untuk dapat mengelola waktu secara efektif untuk mencapai tujuan hidup saudara. Jangan pernah menyerah, orang yang sangat berhasil pun pernah gagal. Jadi jangan takut untuk gagal, yang penting saudara terus tekun untuk memperbaiki diri dan bergerak ke arah cita-cita yang saudara idamkan tersebut. Tetap berusaha dan SEMANGAT.

Salam,
wietjung

Rabu, 03 April 2013

A Withered Tree?


Cinta itu seperti pohon. jika sudah besar dan kuat, akan membuat siapa pun merasa nyaman berlindung di bawahnya.
Mungkin keluarga burung yang memutuskan membuat sarang
sepasang tupai yang asik berloncatan dari ranting ke ranting
atau manusia yang membutuhkan tempat teduh saat hujan turun.

Untuk menumbuhkan sebuah pohon pun hanya bermodalkan ketelatenan dan kesabaran yang kuat. Jika media tanamnya tepat, akan dengan mudah muncul benih-benih segar.
Tapi terkadang dalam masa pertumbuhannya, pohon itu tidak tumbuh dengan sempurna.
Mungkin disebabkan pemilik yang setengah hati merawatnya
atau kesalahan penanaman yang tidak disadari sejak awal..

Apabila sudah terlanjur terjadi, pohon itu pun tidak dapat sepenuhnya dinikmati.
Mungkin tidak sehijau seperti seharusnya
mungkin banyak ulat, daun berlubang jadi tidak rindang
mungkin layu, pertumbuhan yang jadi melambat
atau..
mungkin nyaris mati. gersang.

Semoga sang pemilik tanaman dapat memulihkan pohon itu sebelum terlambat :(

Selasa, 26 Maret 2013

See you ON TOP!

Written by: Billy Boen (Founder & Mentor "Young On Top")

Seperti yang sudah saya sering sampaikan, bahwa motivasi sesungguhnya hanya ada di dalam diri sendiri. Makanya saya ngga percaya dengan yang namanya 'Motivator' dan saya selalu disetiap kesempatan menyampaikan bahwa saya hanya seorang Entrepreneur yang berbagi pengalaman (nyata), saya bukan motivator.

Setiap setelah tayangan "Young On Top" di Metro Tv (Sabtu pukul 15.30 WIB), selalu twitter saya ramai dengan mention-an, yang rata-rata bilang: "Tayangan tadi memotivasi saya, Mas. Terima Kasih."


Kalau menurut saya, mungkin yang dimaksud adalah: "Tayangan tadi menginspirasi saya, Mas. Terima Kasih."


Apa beda inspirasi dan motivasi? Kalau menurut saya, inspirasi itu ada di mana saja, kapan saja, dan bisa kita dapat dari siapa saja. Dari mana aja? Dari kepekaan kalian untuk:

- membaca; buku, majalah, koran, blog, Google, Twitter (follow akun-akun Tv berita, majalah, koran)
- mendengar: radio
- menonton: Tv
- memperhatikan dengan kritis: di rumah, di kantor, di kampus, di bus, di dalam taxi, dll
- menghadiri: seminar, workshop, training, dll

Bedanya dengan motivasi, ya itu tadi: motivasi hanya ada di dalam diri kita sendiri. Saya bisa teriak-teriak di depan
kalian sambil bilang, "kamu PASTI bisa!", kalau kalian ngga mau ngelakuinnya.. ya ngga akan terjadi kan? Berarti, motivasi sesungguhnya untuk melakukan suatu hal adanya di mana? Ya di dalam diri kalian sendiri.

Jadi, kalau next time kalian lagi merasa 'down', ngga perlu nunggu di-'motivasi' oleh orang lain. Coba untuk memotivasi diri sendiri, gimana caranya? Dengan menyadari betul bahwa kalau kalian lagi 'down' dan ngga mencoba bangkit, ya sampai 1000 tahun kedepan kalian ngga akan keluar dari masalah yang kalian sedang hadapi.

Artikel ini menginspirasi saya, Mas. terima kasih.

Kamis, 14 Maret 2013

Cr4ziErRrr

I'd never gone with the wind
Just let it flow
Let it take me where it wants to go to
You open the door
There's so much more
I've never seen it before
I was trying to fly
But I couldn't find wings
But you came along and you changed everything

I've watched from a distance as you made life your own
Every sky was your own kind of blue
And I wanted to know how that would feel
And you made it so real
You showed me something that I couldn't see
You opened my eyes
And you made me believe

You lift my feet off the ground
You spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling and I am lost in your eyes
You make me crazier, crazier, crazier

Baby you showed me what living is for
I don't wanna hide anymore

(Taylor Swift)

Dedicated to Firman Rahmadi who always make me laugh, smile, or even drive me mad concurrently. And.. oh! it's crazy little thing called LOVE.

Rabu, 13 Maret 2013

Early Old

Sejujurnya, saya tidak siap dengan dunia dewasa yang sebentar lagi akan saya hadapi. Dunia yang setahu saya penuh persaingan. Adu gengsi. Memiliki kehidupan yang terkotak-kotak. Penuh dengan kebohongan dan beban hidup. Tidak leluasa.

Sejujurnya, dengan umur saya yang sudah menginjak 20 tahun lebih ini, sifat childish masih melekat di diri saya. Bahkan bisa dibilang masih dominan.
Kenapa?
bukan saya tidak ingin berkembang, atau bahkan manja sekali pun. Saya hanya ingin memiliki pemikiran seperti anak kecil yang masih ingin mengenal dunia. Tidak mudah terusik oleh pola pemikiran rumit orang dewasa.
Bebas berimajinasi tanpa terbentur oleh realitas.
Bebas berkreasi dengan tanpa batas.
Bebas ekspresikan diri tanpa ada sautan protes.

Saya.. hanya seorang remaja biasa yang masih merindukan kebebasan masa muda.

Jumat, 14 Desember 2012

Plaid Flowerpot


Iseng sebenarnya. Lihat ada vas bunga+tumbuhan plastiknya yang sederhana tapi kiyut di satu toko yang menjual all item serba 6ribu, beli deh. Eh ternyata inget masih punya sisa pita kotak-kotak di lemari. Lalu... tringgg! keluarlah ide ini. Okay, step one.. step two.. and three..
voila! Gemes banget liatnya.